LAPORAN
PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
MENGHITUNG
SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT)
OLEH
:
ARISA TRINOVIRA BARUS
1604115508
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
LABORATORIUM
BIOLOGI PERAIRAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS
RIAU
PEKAN BARU
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan
Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada praktikan
sehingga dapat menyelesaikan laporan Praktikum “Menghitung sel darah merah (eritrosit) dan putih
(leukosit)” tepat waktunya.
Pada kesempatan ini praktikan juga tak lupa
mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing dan Asisten yang telah banyak
membantu praktikan, sehingga praktikan dapat mengatasi kesulitan baik pada saat
melaksanakan praktikum maupun dalam menyelesaikan laporan ini.
Praktikan
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
praktikan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar laporan
ini bisa lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi kita dimasa mendatang.
Pekanbaru, 15 Maret 2018
Arisa Trinovira Barus
DAFTAR
ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................ iii
DAFTAR TABEL..................................................................................... iv
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2.
Tujuan dan
Manfaat...................................................................... 1
II.
TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 2
III. BAHAN
DAN METODE
3.1.
Waktu dan Tempat........................................................................ 4
3.2.
Bahan dan Alat............................................................................. 4
3.3.
Metode Praktikum........................................................................ 4
3.4.
Prosedur Praktikum....................................................................... 4
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil................................................................................................. 6
4.2. Pembahasan..................................................................................... 8
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan..................................................................................... 9
5.2. Saran............................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 10
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. ikan lele.................................................................................................... 6
2. sel darah merah yang diamati ................................................................. 6
3. sel darah putih yang diamati.................................................................... 7
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Menurut Chris Brooker (2008) darah ialah jaringan ikat
cair yang terdiri dari kuning pucat, plasma, yang mengandung suspensi sel darah
merah atau disebut eritrosit, sel darah
putih atau disebut leukosit dan trombosit darah.
Didalam
darah tersebut mempunyai dua komponen utama yang terdiri dari sel-sel darah dan plasma darah. Sel-sel
darah itu terbagi lagi menjadi sel darah
merah yang disebut eritrosit, sel darah putih yang disebut leukosit dan sel pembeku darah atau buir-butir darah yang disebut trombosit. Sedangkan
plasma darah disebut juga sebagai cairan darah.(Pulungan et al., 2014).
Dellman and Brown (1999)
menyatakan dalam bukunya bahwa leukosit memiliki bentuk khas, nukleus,
sitoplasma dan organel dan semuanya bersifat mampu bergerak pada keadaan
tertentu.
1.2. Tujuan dan manfaat
Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui jumlah sel darah
merah dan putih yang ada dalam tubuh ikan. Sedangkan manfaat praktikum adalah kita tahu bagaimana cara
menghitung jumlah sel darah merah ataupun sel darah putih yang ada dalam tubuh
ikan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Darah ikan terdiri atas komponen cairan atau disebut
dengan plasma dan komponen seluler atau
dinamakan sel-sel darah. Sel-sel darah tersebut terdiri dari eritrosit (sel
darah merah), leukosit (sel darah putih)
dan trombosit (keping darah), yang diedarkan ke seluruh tubuh melalui sistem sirkulasi tertutup (Kuswardani, 2006).
Darah yang terdapat dalam tubuh ikan dibentuk oleh
beberapa organ pembentuk darah yaitu limpa, bagian korteksnya membentuk
eritrosit, trombosit dan ginjal berperan membentuk trombosit (Manda, 2017).
Darmadi (2010) mengungkapkan bahwa darah ikan terdiri dari sel-sel
darah yang terdapat di dalam plasma dan bersirkulasi pada jaringan tubuh.. sel darah terdiri dari
sel darah merah dan sel darah putih. Sel darah pada mamalia berbentuk bulat
pipih seperti cakram, sedangkan sel darah pada ikan berbentuk lonjong pipih dan mempunyai
sebuah inti.
Jumlah sel darah pada ikan dapat dilihat dengan cara :
Darah diencerkan di dalam test tube dengan pelarut yang mempunyai tekanan
osmosa yang sama dengan darah, dan larutan darah dimasukkan kedalam
Haemocytometer dan jumlah sel darah dihitunh dibawah mikroskop. (Windarti, dkk
2018).
Sel
Darah Merah atau yang biasa juga disebut dengan eritrosit ini adalah merupakan
bagian utama dari darah yang akan membentuk sebuah bikonkaf yang tidak berinti
dan tidak dapat bergerak bebas serta tidak dapat menembus dinding kapiler (Dellman and Brown 1999).
Manfaat
sesungguhnya dari sel darah putih ialah bahwa kebanyakan ditranspor secara
khusus ke daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius, jadi,
menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap bahan infeksius yang
mungkin ada (Guyton, 1995:87).
Sel darah putih dibedakan menjadi dua kelompok yaitu leukosit
granulosit dan agranulosit yang dimana jila plasma bergranuler maka disebut
dengan leukosit granulosit, namun bila plasmanya tidak bergranuler maka disebut
dengan agranulosit. Leukosit granulosit dibedakan menjadi Neutofil, Eosinofil, dan Basofil. Eosinofil dan
basofil berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai material biologis kuat
seperti histamine, serotonin dan heparin. Material ini sangat penting dalam
suplasi darah ke jaringan ( Tarwoto, 2009 : 226 ). Sedangkan leukosit
agranulosit dapat dibedakan menjadi monosit,
limfosit, dan trombosit.
Sistem
peredaran darah pada semua organisme merupakan proses fisiologis yang sangat
penting. Untuk melakukan aktivitas sel, jaringan, maupun organ membutuhkan
nutrisi dan oksigen. Bahan–bahan ini dapat disuplai hanya bila peredaran darah
berjalan normal. Karenanya, semua fungsi dari setiap organ dalam tubuh kadang –
kadang dapat dilihat pada darah (Fujaya, 2004).
III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum mengenai “Menghitung sel darah merah (eritrosit) dan putih
(leukosit)” dilaksanakan
pada hari Kamis,
08 Maret 2018 pada pukul 10.30 – 13.00 WIB. Praktikum dilakukan di
Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas
Perikanan dan Kelautan, Universitas
Riau, Pekanbaru.
3.2. Alat dan Bahan
Alat
yang dipakai pada saat melakukan praktikum adalah nampan sebagai tempat meletakkan
sampel,serbet, jarum suntik, tabung reaksi, counter,
haemocytometer, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang
digunakan adalah darah ikan yang dijaga
agar tidak menggumpal, EDTA, larutan hayem dan larutan turk.
3.3. Metode Praktikum
Dalam melakukan praktikum, metode
yang digunakan adalah menggunakan metode pengamatan secara langsung terhadap objek
yang dipraktikumkan, artinya pengamatan dilakukan terhadap ikan itu secara
langsung. selain itu praktikum ini berpedoman pada buku penuntun praktikum Fisiologi
Hewan Air.
3.4. Prosedur Praktikum
3.4.1 Menghitung sel darah merah
Darah ikan diambil dan diisap menggunakan pipet batu
merah sampai strip 0,5. Kemudian diisap larutan hayem hingga strip 101 dan
pengenceran dilakukan 200 kali. Kedua ujung pipet di pegang kemudian di
putar/digoyang membentuk angka 8 agar larutan bercampur dengan darah. Kita
ambil kamar hitung bucker lengkap dengan cover glass nya. Darah ikan tersebut
diteteskan ke dalam kamar hitung tersebut. Kemudian diamati dibawah mikroskop.
Jumlah sel darah merah dihitung dengan rumus :
N = jumlah total sel terhitung (n) x 104
3.4.2 Menghitung sel darah putih
Darah ikan diambil dan diisap menggunakan pipet batu
merah sampai strip 0,5. Kemudian diisap larutan turk hingga strip 101 dan
pengenceran dilakukan 200 kali. Kedua ujung pipet di pegang kemudian di
putar/digoyang membentuk angka 8 agar larutan bercampur dengan darah. Kita
ambil kamar hitung bucker lengkap dengan cover glass nya. Darah ikan tersebut
diteteskan ke dalam kamar hitung tersebut. Kemudian diamati dibawah mikroskop.
Jumlah sel darah merah dihitung dengan rumus :
N = jumlah total sel terhitung (n) x 500
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
Gambar 1. Ikan
Lele
|
|
|
|
|
Gambar
2. Sel darah merah
Keterangan :
Jumlah sel darah merah sebelah kanan atas : 59
Jumlah sel darah merah sebelah kiri atas : 68
Jumlah sel darah merah di tengah : 60
Jumlah sel darah merah sebelah kanan bawah : 56
Jumlah sel darah merah sebelah kiri bawah : 50
Jadi total sel terhitung sebanyak 293
Sehingga :
N = jumlah total sel terhitung (n) x 104
= 293 x 104
= 2.930.000 sel/ml
|
Gambar
3. Sel darah putih
Jumlah total sel yang terhitung 1.256
Sehingga :
N = jumlah total sel terhitung (n) x 500
= 1.256 x 500
= 628.000 sel/ml
4.2. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka kita mendapatkan
jumlah sel darah merah sebanyak 2.930.000 sel/ml. hal ini berarti ikan tersebut
masih dalam kondisi yang sehat, dimana pada kondisi ikan yang sehat jumlah sel
darah merah ikan berjumlah 2.000.000 sampai 3.000.000 juta sel/ml. Sedangkan jumlah sel darah
putih didapatkan/dihitung sejumlah 628.000 sel/ml. Hal ini menunjukkan bahwa
kondisi ikan tersebut kurang normal, hal ini dikatakan kurang normal karena
kondisi ikan yang normal jika sel darah putihnya berjumlah 200.000 – 300.000 sel/ml.
Hal ini dapat dikarenakan bahwa kondisi perairan tempat hidup lele tersebut
kurang baik. Serta meningkatnya jumlah leukosit dapat dijadikan petunjuk adanya
fase pertama infeksi, stres maupun leukemia.
V.
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Setelah di lakukan penghitungan jumlah sel darah merah
(eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) maka dapat disimpulkan bahwa kondisi
ikan lele tersebut masih termasuk ke dalam kondisi ikan yang sehat walaupun
jumlah sel darah putih nya melebihi batas normal. Akan tetapi sel darah merah
nya masih lebih banyak daripada sel darah putih. Hal ini berarti di dalam tubuh
ikan tidak terdapat banyak penyakit sehingga tidak membutuhkan banyak sel darah
putih untuk melawan penyakit tersebut.
5.2. Saran
Demi mendapat hasil yang lebih akurat diharapkan semua
alat-alat yang digunakan dalam kondisi steril dan praktikan lebih teliti agar
tidak terjadi kesalahan dalam mengamati objek praktikum.
DAFTAR
PUSTAKA
Brooker, Chris. (2008). Ensiklopedia
Keperawatan. Jakarta : EGC
Darmadi. 2010. Menghitung Sel Darah Merah dan Sel Darah
Putih Pada Ikan Lele (Clarias gariepinus).Bandung:Marine
Science Padjadjaran University
Ddellman,D.H,
and Brown, M.E. 1999. Buku Teks histology Veteriner I. Universitas Indonesia.
Press. Jakarta.279 hal.
Fujaya, Yushinta. 2004. Fisiologi Ikan Dasar
Pengembangan Teknik
Perikanan. Rineka Cipta:
Jakarta.179 hal.
Guyton
dan Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Jakarta :Penerbit EGC
Kuswardani.
2006. Biology Jilid 1 dan 2. IPB. Erlangga: Bogor.
Manda,
Ridwan, dkk. 2017. Penuntun Praktikum Ichtyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau. Pekanbaru. 81 hal (tidak diterbitkan).
Pulungan,
chaidir.P, Windarti, Ridwan Manda.P, 2014. Penuntun Praktikum
Ikhtiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau
(Tidak diterbitkan)
Tarwoto.
2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta :
TIM
Wikipedia. Menghitung Sel darah. (online), (https://id.m.wikipedia.org,
diakses
08 Maret 2018).
Windarti, Niken Ayu, Morina, M.Fauzi, Efawani,
Neli Safrina, Isma Mulyani.
.2018, Penuntun
Praktikum Fisiologi Hewan Air,
Fakultas Perikanan
Universitas
Riau. (tidak diterbitkan)
Yuwono,E.
Dan P. Sukardi. 2001. Fisiologi Hewan Air. CV. Sagung Seto,
Jakarta. 64 hal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar