Minggu, 18 November 2018

praktikum fiswan menghitung sel darah merah dan putih ikan


LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN AIR
MENGHITUNG SEL DARAH MERAH (ERITROSIT) DAN PUTIH (LEUKOSIT)
OLEH :
ARISA TRINOVIRA BARUS
1604115508
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN


 












LABORATORIUM BIOLOGI PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKAN BARU







KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada praktikan sehingga dapat menyelesaikan laporan Praktikum “Menghitung sel darah merah (eritrosit) dan putih (leukosit)tepat waktunya.
            Pada kesempatan ini praktikan juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing dan Asisten yang telah banyak membantu praktikan, sehingga praktikan dapat mengatasi kesulitan baik pada saat melaksanakan praktikum maupun dalam menyelesaikan laporan ini.
            Praktikan menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu praktikan mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar laporan ini bisa lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi kita dimasa mendatang.

Pekanbaru, 15 Maret 2018




Arisa Trinovira Barus




DAFTAR ISI
Isi                                                                                                                Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................              i
DAFTAR ISI..............................................................................................             ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................            iii
DAFTAR TABEL.....................................................................................            iv
 I.      PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang..............................................................................             1
1.2.      Tujuan dan Manfaat......................................................................             1

II. TINJAUAN PUSTAKA......................................................................             2
III. BAHAN DAN METODE
3.1.      Waktu dan Tempat........................................................................             4
3.2.      Bahan dan Alat.............................................................................             4
3.3.      Metode Praktikum........................................................................             4
3.4.      Prosedur Praktikum.......................................................................             4

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil.................................................................................................             6
4.2. Pembahasan.....................................................................................             8
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan.....................................................................................             9
5.2. Saran...............................................................................................             9

DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................           10


DAFTAR GAMBAR
Gambar                                                                                                      Halaman
1.   ikan lele....................................................................................................             6
2.   sel darah merah yang diamati .................................................................             6
3.   sel darah putih yang diamati....................................................................             7







                                                   I. PENDAHULUAN       
1.1. Latar Belakang
            Menurut Chris Brooker (2008) darah ialah jaringan ikat cair yang terdiri dari kuning pucat, plasma, yang mengandung suspensi sel darah merah atau disebut  eritrosit, sel darah putih atau disebut leukosit dan trombosit darah.
            Didalam darah tersebut mempunyai dua komponen utama yang terdiri dari sel-sel darah dan plasma darah.  Sel-sel darah itu terbagi lagi menjadi sel darah merah yang disebut eritrosit, sel darah putih yang disebut leukosit dan sel pembeku darah atau buir-butir darah yang disebut trombosit. Sedangkan plasma darah disebut juga sebagai cairan darah.(Pulungan et al., 2014).
            Dellman and Brown (1999) menyatakan dalam bukunya bahwa leukosit memiliki bentuk khas, nukleus, sitoplasma dan organel dan semuanya bersifat mampu bergerak pada keadaan tertentu.
1.2. Tujuan dan manfaat
         Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui jumlah sel darah merah dan putih yang ada dalam tubuh ikan. Sedangkan manfaat praktikum adalah kita tahu bagaimana cara menghitung jumlah sel darah merah ataupun sel darah putih yang ada dalam tubuh ikan.




II. TINJAUAN PUSTAKA
Darah ikan terdiri atas komponen cairan atau disebut dengan plasma dan komponen  seluler atau dinamakan sel-sel darah. Sel-sel darah tersebut terdiri dari eritrosit (sel darah merah),  leukosit (sel darah putih) dan trombosit (keping darah), yang diedarkan ke seluruh  tubuh melalui sistem sirkulasi tertutup (Kuswardani, 2006).
Darah yang terdapat dalam tubuh ikan dibentuk oleh beberapa organ pembentuk darah yaitu limpa, bagian korteksnya membentuk eritrosit, trombosit dan ginjal berperan membentuk trombosit (Manda, 2017).
Darmadi (2010) mengungkapkan bahwa darah ikan terdiri dari sel-sel darah yang terdapat di dalam plasma dan bersirkulasi pada jaringan tubuh.. sel darah terdiri dari sel darah merah dan sel darah putih. Sel darah pada mamalia berbentuk bulat pipih seperti cakram, sedangkan sel darah pada ikan berbentuk lonjong pipih dan mempunyai sebuah inti.
Jumlah sel darah pada ikan dapat dilihat dengan cara : Darah diencerkan di dalam test tube dengan pelarut yang mempunyai tekanan osmosa yang sama dengan darah, dan larutan darah dimasukkan kedalam Haemocytometer dan jumlah sel darah dihitunh dibawah mikroskop. (Windarti, dkk 2018).
Sel Darah Merah atau yang biasa juga disebut dengan eritrosit ini adalah merupakan bagian utama dari darah yang akan membentuk sebuah bikonkaf yang tidak berinti dan tidak dapat bergerak bebas serta tidak dapat menembus dinding kapiler (Dellman and Brown 1999).
Manfaat sesungguhnya dari sel darah putih ialah bahwa kebanyakan ditranspor secara khusus ke daerah yang terinfeksi dan mengalami peradangan serius, jadi, menyediakan pertahanan yang cepat dan kuat terhadap setiap bahan infeksius yang mungkin ada (Guyton, 1995:87).
Sel darah putih dibedakan menjadi dua kelompok yaitu leukosit granulosit dan agranulosit yang dimana jila plasma bergranuler maka disebut dengan leukosit granulosit, namun bila plasmanya tidak bergranuler maka disebut dengan agranulosit. Leukosit granulosit dibedakan menjadi Neutofil, Eosinofil, dan Basofil. Eosinofil dan basofil berfungsi sebagai tempat penyimpanan berbagai material biologis kuat seperti histamine, serotonin dan heparin. Material ini sangat penting dalam suplasi darah ke jaringan ( Tarwoto, 2009 : 226 ). Sedangkan leukosit agranulosit dapat dibedakan menjadi monosit, limfosit, dan trombosit.
Sistem peredaran darah pada semua organisme merupakan proses fisiologis yang sangat penting. Untuk melakukan aktivitas sel, jaringan, maupun organ membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan–bahan ini dapat disuplai hanya bila peredaran darah berjalan normal. Karenanya, semua fungsi dari setiap organ dalam tubuh kadang – kadang dapat dilihat pada darah (Fujaya, 2004).



III. METODE PRAKTIKUM
3.1. Waktu dan Tempat       
Praktikum mengenai Menghitung sel darah merah (eritrosit) dan putih (leukosit) dilaksanakan pada hari Kamis, 08 Maret 2018 pada pukul 10.30 – 13.00 WIB. Praktikum dilakukan di Laboratorium Biologi Perairan, Fakultas Perikanan dan Kelautan, Universitas Riau, Pekanbaru.
3.2. Alat dan Bahan
            Alat yang dipakai pada saat melakukan praktikum adalah nampan sebagai tempat meletakkan sampel,serbet, jarum suntik, tabung reaksi, counter, haemocytometer, dan mikroskop. Sedangkan bahan yang digunakan adalah darah ikan yang dijaga agar tidak menggumpal, EDTA, larutan hayem dan larutan turk.
3.3. Metode Praktikum
            Dalam melakukan praktikum, metode yang digunakan adalah menggunakan metode pengamatan secara langsung terhadap objek yang dipraktikumkan, artinya pengamatan dilakukan terhadap ikan itu secara langsung. selain itu praktikum ini berpedoman pada buku penuntun praktikum Fisiologi Hewan Air.
3.4. Prosedur Praktikum
3.4.1 Menghitung sel darah merah
Darah ikan diambil dan diisap menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5. Kemudian diisap larutan hayem hingga strip 101 dan pengenceran dilakukan 200 kali. Kedua ujung pipet di pegang kemudian di putar/digoyang membentuk angka 8 agar larutan bercampur dengan darah. Kita ambil kamar hitung bucker lengkap dengan cover glass nya. Darah ikan tersebut diteteskan ke dalam kamar hitung tersebut. Kemudian diamati dibawah mikroskop.
Jumlah sel darah merah dihitung dengan rumus :
N = jumlah total sel terhitung (n) x 104
3.4.2 Menghitung sel darah putih
Darah ikan diambil dan diisap menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5. Kemudian diisap larutan turk hingga strip 101 dan pengenceran dilakukan 200 kali. Kedua ujung pipet di pegang kemudian di putar/digoyang membentuk angka 8 agar larutan bercampur dengan darah. Kita ambil kamar hitung bucker lengkap dengan cover glass nya. Darah ikan tersebut diteteskan ke dalam kamar hitung tersebut. Kemudian diamati dibawah mikroskop.
Jumlah sel darah merah dihitung dengan rumus :
N = jumlah total sel terhitung (n) x 500










IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil







Gambar 1.  Ikan Lele



                                               


                                    Gambar 2. Sel darah merah
Keterangan :
Jumlah sel darah merah sebelah kanan atas : 59
Jumlah sel darah merah sebelah kiri atas : 68
Jumlah sel darah merah di tengah : 60
Jumlah sel darah merah sebelah kanan bawah : 56
Jumlah sel darah merah sebelah kiri bawah : 50
Jadi total sel terhitung sebanyak 293
Sehingga :
N = jumlah total sel terhitung (n) x 104
   = 293 x 104
    = 2.930.000 sel/ml

                                    Gambar 3. Sel darah putih
Jumlah total sel yang terhitung 1.256
Sehingga :
N = jumlah total sel terhitung (n) x 500
   = 1.256 x 500
    = 628.000 sel/ml
4.2. Pembahasan
            Dari hasil praktikum yang telah dilakukan maka kita mendapatkan jumlah sel darah merah sebanyak 2.930.000 sel/ml. hal ini berarti ikan tersebut masih dalam kondisi yang sehat, dimana pada kondisi ikan yang sehat jumlah sel darah merah ikan berjumlah 2.000.000 sampai 3.000.000 juta sel/ml. Sedangkan jumlah sel darah putih didapatkan/dihitung sejumlah 628.000 sel/ml. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi ikan tersebut kurang normal, hal ini dikatakan kurang normal karena kondisi ikan yang normal jika sel darah putihnya berjumlah 200.000 – 300.000 sel/ml. Hal ini dapat dikarenakan bahwa kondisi perairan tempat hidup lele tersebut kurang baik. Serta meningkatnya jumlah leukosit dapat dijadikan petunjuk adanya fase pertama infeksi, stres maupun leukemia.









V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
            Setelah di lakukan penghitungan jumlah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) maka dapat disimpulkan bahwa kondisi ikan lele tersebut masih termasuk ke dalam kondisi ikan yang sehat walaupun jumlah sel darah putih nya melebihi batas normal. Akan tetapi sel darah merah nya masih lebih banyak daripada sel darah putih. Hal ini berarti di dalam tubuh ikan tidak terdapat banyak penyakit sehingga tidak membutuhkan banyak sel darah putih untuk melawan penyakit tersebut.
5.2. Saran
 Demi mendapat hasil yang lebih akurat diharapkan semua alat-alat yang digunakan dalam kondisi steril dan praktikan lebih teliti agar tidak terjadi kesalahan dalam mengamati objek praktikum.









DAFTAR PUSTAKA
Brooker, Chris. (2008). Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta : EGC
Darmadi. 2010. Menghitung Sel Darah Merah dan Sel Darah Putih Pada Ikan             Lele  (Clarias gariepinus).Bandung:Marine Science Padjadjaran                              University
Ddellman,D.H, and Brown, M.E. 1999. Buku Teks histology Veteriner I. Universitas Indonesia. Press. Jakarta.279 hal.

Fujaya, Yushinta. 2004. Fisiologi Ikan Dasar Pengembangan Teknik    
Perikanan. Rineka Cipta: Jakarta.179 hal.

Guyton dan Hall. 1997. Fisiologi Kedokteran. Jakarta :Penerbit EGC

Kuswardani. 2006. Biology Jilid 1 dan 2. IPB. Erlangga: Bogor.

Manda, Ridwan, dkk. 2017. Penuntun Praktikum Ichtyology. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. Pekanbaru. 81 hal (tidak diterbitkan).

Pulungan, chaidir.P, Windarti, Ridwan Manda.P, 2014. Penuntun Praktikum
Ikhtiologi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau
(Tidak diterbitkan)

Tarwoto. 2009. Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Keperawatan. Jakarta :
TIM

Wikipedia. Menghitung Sel darah. (online), (https://id.m.wikipedia.org, diakses
08 Maret 2018).

Windarti, Niken Ayu, Morina, M.Fauzi, Efawani, Neli Safrina, Isma Mulyani.
.2018, Penuntun Praktikum Fisiologi  Hewan Air, Fakultas Perikanan
Universitas Riau. (tidak diterbitkan)

Yuwono,E. Dan P. Sukardi. 2001. Fisiologi Hewan Air. CV. Sagung Seto,
Jakarta. 64 hal.
























  







Tidak ada komentar:

Posting Komentar