MAKALAH
TUMBUHAN AIR TENTANG TANAMAN KIAPU
(
Pistia stratiotes )
OLEH :
ARISA TRINOVIRA BARUS
1604115508
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
DOSEN PENGAMPU :
Prof. T. Dahril,
MSc
FAKULTAS
PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS
RIAU
PEKAN BARU
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan tugas Biologi Tumbuhan Air berupa makalah tanaman Kiapu yang
diberikan oleh Bapak Prof. Tengku Dahril, MSc
tepat waktunya.
Pada kesempatan ini penulis juga tak lupa mengucapkan terimakasih
kepada Dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis berupa referensi teori
mengenai tugas ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun agar makalah
ini bisa lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi kita dimasa mendatang.
Pekanbaru, 16 Oktober 2018
Arisa Trinovira
Barus
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR.............................................................................. i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
I.PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2.
Tujuan
dan manfaat...................................................................... 2
II.NOMENKLATUR
2.1. Klasifikasi Kiapu (Pistia stratiotes)................................................. 3
2.2. Gambar Kiapu (Pistia stratiotes)..................................................... 3
III. MORFOLOGI
3.1. Akar................................................................................................ 4
3.2. Daun ............................................................................................... 4
3.3. Bunga ............................................................................................. 4
3.4. Buah ............................................................................................... 4
IV.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
4.1. Faktor Eksternal.............................................................................. 5
4.2. Faktor Internal................................................................................ 6
V.
CARA PERKEMBANGBIAKAN
5.1. Perkembangbiakan vegetatif........................................................... 8
5.2. Perkembangbiakan tumbuhan dengan
cara generatif...................... 8
VI.
MANFAAT
VII. PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Tumbuhan
akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic
atau hydrophytes adalah
tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di air atau pada lingkungan
perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak
adaptasi khusus, tumbuhan air hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya jenuh
tanah Tumbuhan hydrofita adalah
tumbuhan yang tumbuh di habitat yang basah atau tumbuh di air, sebagian atau
seluruhnya. Jenis tumbuhan yang hidup di dalam atau di dekat air disebut pula
tumbuhan aquatik.
Tumbuhan air dibagi menjadi
4 jenis :
1. Tumbuhan Air Oksigen
Pembudidayaan tumbuhan air oksigen
biasanya dilakukan di dalam akuarium. Ciri khasnya adalah seluruh bagian
tumbuhan terendam air. Ia mampu membersihkan udara, menyerap kandungan garam
yang berlebihan didalam air, menjadi tempat berlindung dan menyimpan telur ikan.
Tumbuhan ini sangat cocok dijadikan tanaman penghias akuarium. Contohnya adalah
Hydrilla verticilata, Utricuralia bifida, Limnophila sessiliflora.
2. Tumbuhan
Air Mengapung
Jenis tumbuhan air mengapung mudah
dikenali karena akarnya tidak memerlukan media tanam lain kecuali air.
Contohnya eceng gondok(Eichornia crasipes) dan kiapu (Pistia stratiotes).
3. Tumbuhan Air Lumpur
Seperti namanya tanaman ini butuh
media berlumpur didalam air. Lazimnya digunakan untuk memberikan kesan alami
pada kolam. Contohnya adalah Echinodorus dan Araceae(Talas-talasan).
4. Tumbuhan Air Pinggir
Biasanya ia tumbuh ditempat yang
selalu basah, dalam genangan air atau rawa-rawa. Karena itu, acapkali dibagian
pinggir kolam dan menjadi latar belakang kolam tersebut. Contohnya adalah Acorus
calamus, Cyperus spp.,Sagittaria spp. Cirinya, meski batangnya terendam,
sebagian besar batang, daun, dan bunganya muncul di permukaan air. Media
tanamnya berupa tanah yang terendam.
Dan dalam makalah ini
akan dibahas mengenai tumbuhan air kiapu. Kiapu adalah salah satu tumbuhan yang
multifungsi. Jenis tumbuhan ini habitatnya di air atau dikenal dengan tanaman
hias air. Apu-apu ini juga berguna untuk membersihkan air dari pencemaran.
Tanaman hias air ini merupakan tanaman yang tergolong mudah cara perawatannya. Tanaman hias
air ini mempunyai akar yang panjang mencapai 80 cm dengan warna putih. akarnya
menggantung di bawah air roset dan memiliki stolon. Bentuk rambut
akar tanaman ini membentuk sebuah struktur menyerupai keranjang yang dilingkari
gelembung udara.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Adapun
tujuan dari tersusunnya makalah dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes ) adalah :
1. Mampu
mendeskripsikan tanaman Kiapu (Pistia
stratiotes) sebagai tanaman air.
2. Mampu
menjelaskan habitat, karakteristik, morfologi dan ekologi dari tanaman Kiapu.
3. Mampu
menjelaskan dampak adanya pertumbuhan tanaman Kiapu bagi perairan.
Adapun manfaat dari tersusunnya
makalah ini dengan judul Tanaman Air
Kiapu (Pistia stratiotes) adalah :
1. Bagi Pembaca
Diharapkan dengan tersusunnya
makalah dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia
stratiotes) mampu menjadi sumber referensi bagi pembaca yang sedang
melakukan kajian tentang tanaman air Genjer Kiapu (Pistia stratiotes).
2. Bagi Mahasiswa dan Penulis Lain
Tersusunnya makalah dengan judul
Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes)
diharapakan mampu menjadi sumber referensi bagi mahasiswa ataupun penulis lain
dalam pengembangan ilmu ataupun sumber riset selanjutnya.
II.
NOMENKLATUR
2.1.
Klasifikasi Kiapu (Pistia stratiotes)
Adapun
klasifikasi dari tanaman Kiapu sebagai berikut :
Kingdom :
Plantae
Phylum :
Tracheophyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo :
Alismatales
Famili :
Araceae
Genus
: Pistia
Spesies
: Pistia stratiotes
2.1.1.
Kingdom
Kingdom Plantae atau Kerajaan tumbuhan merupakan
salah satu organisme eukariotik multiseluler yang memiliki dinding sel dan
klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang berperan pada proses fotosintesis
sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Proses fotosintesis dapat
terjadi dengan adanya bantuan dari Sinar Matahari. Karena tumbuhan mampu
membuat makanannya sendiri maka tumbuhan dikelompokkan ke dalam organisme
autotrof.
2.1.2.
Phylum
Tumbuhan
berpembuluh atau Tracheophyta memiliki pembuluh pengangkut. Pembuluh
pengangkut berfungsi mengangkut air, mineral, dan sari-sari makanan tidak
melalui antarsel. Oleh karena itu, pembuluh pengangkut ini terdiri atas
xilem berfungsi mengangkut air serta mineral dan floem yang berfungsi mengangkut
hasil fotosintesis. Tumbuhan berpembuluh dibagi menjadi tumbuhan tidak
berbiji dan tumbuhan berbiji.
2.1.3. Kelas
Kelas
Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu,
tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan
pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran adventitif
(serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel (sejajar),
kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian
daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah.
Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan
4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu
lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein). Kelas Liliopsida terdiri dari
5 subkelas, 19 ordo, 65 famili dan kurang lebih species.
2.1.4. Ordo
Alismatales
mencakup banyak monokotil yang menyukai tanah berlumpur atau basah, bahkan ada
yang hidup sepenuhnya tergenang dalam air. Beberapa anggotanya, khususnya dari
suku Cymodoceaceae dan Hydrocharitaceae,
mampu beradaptasi dengan air laut dan sepenuhnya hidup
terbenam dalam air laut. Mereka menjadi komponen utama ekosistem khas lautan
dangkal tropika yang disebut padang
lamun. Suku Araceae
(suku talas-talasan) mencakup banyak tumbuhan ekonomi yang menghasilkan umbi
yang dapat dimakan.
2.1.5. Famili
Suku
talas-talasan atau Araceae mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil
dengan ciri khas bunga
majemuk bertipe "tongkol" yang berseludang
(spatha). Jenis-jenisnya banyak dikenal orang: sebagian karena dapat
dimakan umbinya, terutama dari genus Alocasia, Colocasia (talas
bogor), serta Amorphophallus (suweg);
sebagian karena keindahannya sebagai tanaman
hias,
seperti Dieffenbachia,
Aglaonema
(sri
rejeki), dan Anthurium
(kuping gajah);
dan salah satu anggotanya memegang rekor sebagai bunga majemuk tunggal terbesar
sedunia (bunga bangkai raksasa,
Amorphophallus titanum).
2.1.6. Genus dan Spesies
Kiapu atau Pistia
stratoites ialah tumbuhan akuatik yang timbul di permukaan air. Pokoknya
yang seakan akan pokok kobis menyebabkan orang melayu memanggilnya kobis air.
Batang dan tangkai keladi ini tak nyata. Tunas daun baru terbentuk pada pangkal
daun lama membentuk susunan spiral dan rapat. Daunnya berbentuk kelopak bunga
beralun menegak. Daunnya kalis air dan mempunyai lapisan seperti lilin dan
berbulu di permukaan daun. Anak pokok baru boleh tumbuh dari induk dan terpisah
dari pokok utama.
2.2. Gambar Kiapu (Pistia stratiotes
III.
MORFOLOGI
3.1.
Akar
Tanaman
air kiapu memiliki akar panjang
(hingga 80 cm) yang berwarna putih. Akar menggantung di bawah roset dan
memiliki stolon. Rambut-rambut akar membentuk suatu struktur seperti keranjang
yang dikelilingi gelembung udara, sehingga meningkatkan daya apung tumbuhan
itu.
3.2. Daun
Daun tanaman Kiapu ini
berwarna hijau dan muncul dari tengah jika kita pandang, juga sangat mirip
dengan bunga hijau yang tengah mengapung di air. Daun tanaman ini agak tebal
bertekstur lembut mirip beludru yang kedap air.
3.3. Bunga
Bunga
apu-apu (Pistia stratiotes) bertipe bunga tongkol yang muncul di
ketiak daun. Bunga berwarna keputihan, berukuran sekitar 1 cm.
3.4. Buah
Buahnya
buni, berbentuk bulat, berwarna merah, dengan ukuran 5-8 cm. Bijinya bulat,
berwarna hitam, berukuran sekitar 2 mm.
IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
4.1.
Faktor Eksternal
4.1.1.
Nutrisi
Nutrisi
merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas
dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air.
Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat
makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun
sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
4.1.2.
Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya
matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat
pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat
pada ujung batang.
4.1.3. Air dan
Kelembaban
Air dan kelembaban
merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat
dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan
hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh.
Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi
penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel.
Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.
4.1.4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata
terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam
pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen
daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih
rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan
perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan
pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
4.2.
Faktor Internal
4.2.1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada
tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan
tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan
satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di
samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman
yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan
rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini
tidak akan optimal.
4.2.2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh
nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya antara lain :
- Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
- Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
- Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
- Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
- Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
- Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
- Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan
V. CARA PERKEMBANGBIAKAN
5.1.
Perkembangbiakan Vegetatif
Berkembang biak secara vegetatif melalui
stolon. Stolon adalah jenis khusus dari batang tanaman tanaman yang digunakan
untuk memperbanyak dirinya sendiri. Stolon mampu menghasilkan klon
tanaman induk, sehingga memungkinkan tanaman untuk menjajah wilayah air dengan
mudah. Awalnya, klon yang berkembang pada stolon bergantung pada tanaman induk
untuk memperoleh nutrisi. Seiring waktu, tanaman itu akan menghasilkan akar
sendiri dan menjadi mandiri, sehingga tidak lagi memerlukan nutrisi dari
stolon tersebut. Hal ini juga dapat merambat keluar stolon itu sendiri,
sehingga meningkatkan ukuran koloni tanaman. Jaringan batang khusus dengan
cepat dapat menutupi tanah, menciptakan tanaman muda baru dan memenangkan
kompetisi dengan tanaman lain.
5.2.
Perkembangbiakan Generatif
Berkembang biak secara generatif melalui biji. Biji
merupakan bakal tumbuhan baru setelah mengalami perubahan akibat disemai.
Bagian yang tumbuh pada biji setelah disemai di antaranya akar, tunas, dan
lembaga. Setelah mengalami pertumbuhan, akar akan bercabang dan memanjang.
Tunas akan membentuk batang dari daun, sedangkan lembaga akan menyusut setelah
akar mampu menyerap makanannya sendiri dan akhirnya lepas dari batangnya. Kedua
jenis biji itu memiliki bakal tunas. Kemudian, tunas tumbuh menjadi tumbuhan
dewasa. Selama pertumbuhan, tunas mendapatkan makanan dari tempat penyimpanan
cadangan makanan yang disebut keping biji.
VI. MANFAAT
Pemanfaatan
tanaman kiapu (Pistia stratiotes) ini terutama sebagai tanaman hias
pada kolam. Tumbuhan ini juga mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, saponin,
minyak, lemak dan glikosid sehingga dapat pula digunakan sebagai bahan obat
herbal sebagai berikut :
1.
digunakan sebagai obat anti
radang.
2.
bermanfaat sebagai peluruh
keringat (diaforetik).
3.
untuk peluruh kencing (diuretik).
4.
digunakan untuk obat penyakit
flu, demam, batuk rejan.
5.
untuk obat penyakit pegal linu.
6.
bermanfaat sebagai obat bengkak akibat
terbentur (memar).
7.
untuk obat penyakit kencing
terasa nyeri (disuria).
8.
berkhasiat sebagai obat penyakit
kecing nanah.
9.
berguna untuk obat gatal alergi
(ultikaria).
10.
untuk pengobatan penyakit gatal
(pruritus).
11.
untuk obat penyakit rash campak
yang keluarnya sedikit.
12.
digunakan untuk mengobati
disentri
13.
bermanfaat sebagai obat penyakit
kulit seperti bisul dan eksim.
Tanaman dengan beberapa sebutan yang nyaris mirip mulai dari
apu-apu, ki apu, kapu-kapu, ki apung, kayu apu, atau pun kayu apung ternyata
bukan sekedar tanaman air hias yang berfungsi sebagai penghias kolam belaka.
Ternyata di balik kesederhanaannya, ki apu memiliki keampuhan dalam menyerap pencemaran air, bahan radioaktif, dan logam
yang terdapat di dalam air. Sehingga selain menikmati keindahan daunnya, air
pun bisa menjadi lebih bersih. Namun mengingat pertumbuhannya yang cepat,
dibutuhkan perawatan agar tanaman ini tidak menjadi gulma yang justru
merugikan.
VII. PENUTUP
7.1. Kesimpulan
Kiapu adalah salah satu tumbuhan yang multifungsi. Jenis tumbuhan
ini habitatnya di air atau dikenal dengan tanaman hias air. Apu-apu ini juga
berguna untuk membersihkan air dari pencemaran. Tanaman dengan beberapa
sebutan yang nyaris mirip mulai dari apu-apu, ki apu, kapu-kapu, ki apung, kayu
apu, atau pun kayu apung ternyata bukan sekedar tanaman air hias yang berfungsi
sebagai penghias kolam belaka. Ternyata di balik kesederhanaannya, ki apu
memiliki keampuhan dalam menyerap pencemaran air, bahan radioaktif, dan logam
yang terdapat di dalam air. Sehingga selain menikmati keindahan daunnya, air
pun bisa menjadi lebih bersih. Namun mengingat pertumbuhannya yang cepat,
dibutuhkan perawatan agar tanaman ini tidak menjadi gulma yang justru
merugikan.
7.2. Saran
Apabila
dalam penulisan tugas ini terdapat banyak kesalahan atau kekeliruan mohon untuk
di maklumi karena penulis masih dalam proses belajar, dan penulis mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2018.
http://randidwianggriawan.blogspot.com/manfaat-dan-kerugia-jenis-jenis.html.
Diakses pada tanggal 25 Oktober 2018.
Oliver J. D., 1993. A Review of The
Biology of Giant Salvinia (Salvinia molesta Mitchell). Journal of
Aquatic PlantManagement 31:227-231.
Paramitasari A. 2014. Kemampuan Tumbuhan
Air Kiapu Pistia stratiotes dan Kiambang Salvinia molesta dalam
Fitoremediasi Timbal[skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan
dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar