PENGUKURAN KUALITAS AIR
OLEH :
ARISA TRINOVIRA BARUS
1604115508
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
LABORATORIUM EKOLOGI PERAIRAN
DAN MANAJEMEN
LINGKUNGAN PERAIRAN
JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
2017
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada praktikan sehingga dapat menyelesaikan
laporan Praktikum “PengukuranKualitas Air”
tepat waktunya.
Pada kesempatan ini praktikan juga tak lupa mengucapkan
terimakasih kepada Dosen pembimbing dan Asisten yang telah banyak membantu praktikan,
sehingga praktikan dapat mengatasi kesulitan baik pada saat melaksanakan praktikum
maupun dalam menyelesaikan laporan ini.
Praktikan
menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu praktikan
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar laporan ini bisa lebih
sempurna dan lebih bermanfaat bagi kita dimasa mendatang.
Pekanbaru, 03 April 2017
Arisa Trinovira Barus
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR............................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................. ii
DAFTAR TABEL.................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN............................................. v
I.
PENDAHULUAN................................... 1
1.1.
Latar Belakang........................................................ .... 1
1.2.
Tujuan Dan Manfaat Praktikum............................... 2
II.
TINJAUAN PUSTAKA............................ 3
2.1.
Parameter
Kualitas Air............................................. 3
2.1.1
Pengertian Air.................................................... 3
2.1.2
Parameter Fisika............................................... 4
2.1.3
Parameter Kimia................................................ 4
III.
METODE PRAKTIKUM............................ 6
3.1.
Waktu dan Tempat..................................................... 6
3.2.
Alat dan Bahan............................................................. 6
3.3.
Metode Praktikum...................................................... 7
3.4.
Prosedur Praktikum.................................................... 7
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN...................... 13
4.1
HasilPengamatan.......................................................... 13
4.2
Pembahasan.............................................................. .... 14
V.
KESIMPULAN DAN SARAN......................... 17
5.1.
Kesimpulan.................................................................... 17
5.2.
Saran.............................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA.............................................. 19
LAMPIRAN....................................................... 20
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Hasil Pengamatan Data Kualitas Air ........................................... 13
2.
Kondisi umum di lapangan selama praktikum............................... 13
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
Halaman
1. Sketsa lokasi praktikum ......................................................... 20
2. Alat-alat
yang digunakan selama praktikum......................... 21
3. Bahan-bahan yang digunakan selama praktikum.................. 22
4.
Dokumentasi................................................................................ 23
I.
PENDAHULUAN
1.1.
LatarBelakang
Kehidupan akan selalu berkaitan dengan air. Untuk konsumsi manusia membutuhkan air, hewan pun
demikian, bahkan dewasa ini telah diciptakan pembangkit listrik dengan
memanfaatkan tenaga air dan hampir 75 % bumi tersusun oleh air (UnusSuriawiria, 2003).
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, air adalah cairan
jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dan
diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan yang secara kimiawi
mengandung hidrogen dan oksigen. Sedangkan perairan adalah laut yang termasuk
kawasan suatu negara : urusan persediaan air.
Kolammerupakansuatu perairanyang memungkinkanadanya suatuekosistemdan menjadi tempat hidup bagi berbagai organisme. Untuk mengetahui kualitas air serta produktifitas kolam
budidaya perairan faperika, yang mana merupakan tempat hidup berbagai
organisme, dilakukan praktikum lapangan dimana para mahasiswa dibimbing terjun
ke lapangan untuk meninjau langsung kualitas perairan kolam tersebut dengan
parameter yang sudah ditentukan.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Praktikum
Tujuan diadakan
praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat melihat dan mengamati
serta mengetahui bagaimana keadaan perairan yang terdapat di Kolam Budidaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas
Riau dengan melakukan berbagai penelitian. Sehingga mahasiswa dapat mengetahui kategori-kategori
perairan yang masih baik atau yang sudah tercemar (baik ditinjau dari parameter fisika
maupun kimia ).
Sedangkan Manfaat dari praktikum ini yaitu setiap mahasiswadapat
langsung terjun kelapangan serta dapat langsung melihat ataumempraktekkan bagaimana
cara meneliti perairan sehingga dapat diketahui apakah perairan tersebut masih baik
atau sudah tercemar.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Parameter
Kualitas Air
2.2.1 Pengertian Air
Air sebagai sumberdaya
adalah air yang dibutuhkan oleh semua kehidupan, baik tumbuhan, mikroorganisme maupun
manusia. Agar tetap dapat kita pakai air harus dijaga supaya tidak tercemar,
karena sifat air yang mudah berubah baik dari segi bentuk, ukuran dan rasa
warna dari lingkungannya yang mempengaruhinya, apalagi jika lingkungan yang
tercemar maka air juga akan mudah sekali tercemar. (Akhmad Solihin, 2016).
2.2.2. Parameter Fisika
A. Suhu
Setiap perairan jika diteliti setiap harinya atau bulannya maka akan di
dapatkan data yang berbeda-beda. Perubahan suhu perairan ini dipengaruhi oleh
sinar matahari yang langsung masuk ke dalam kolam, daya larut kandungan oksigen
(DO) dalam air, sehingga mengakibatkan proses metabolisme tubuh ikan meningkat
sehingga ikan cepat lelah (Tserezova,2016).
B. Kecerahan
Kecerahan air
merupakan ukuran transparansi perairan dan pengukuran cahaya sinar matahari
didalam air dapat dilakukan dengan menggunakan lempengan/kepingan secchi disk
(Gusriana,2012).
C. Kedalaman
Kedalaman
perairan sangat berpengaruh terhadap kualitas air pada suatu ekosistem
perairan. Lokasi perairan yang dangkal akan lebih mudah terjadinya pengadukan
dasar akibat pengaruh gelombang ataupun arus.
2.2.3. Parameter Kimia
A. pH (Power
Hydrogen)
Derajat keasaman (pH)
adalah suatu ukuran dari konsentrasi ion H+ dan menunjukkan suasana
air tersebut apakah dalam keadaan asam atau basa. Secara alamiah OH- perairan dipengaruhi oleh
konsentrasi CO2 dan senyawa-senyawa bersifat asam. pH yang ideal bagi kehidupan biota air
tawar adalah antara 6,8 - 8,5. pH yang sangat rendah, menyebabkan kelarutan logam-logam
dalam air makin besar, yang bersifat toksik bagi organisme air, sebaliknya pH
yang tinggi dapat meningkatkan konsentrasi amoniak dalam air yang juga bersifat
toksik bagi organisme air (Robert,2013).
B. Oksigen Terlarut
(Dissolved Oxygen / DO)
Oksigen terlarut adalah
jumlah gas oksigen yang terlarut dalam air yang berasal dari hasil fotosintesa oleh
fitoplankton atau tanaman air lainnya atau difusi dari udara (Kasry, Adnan dkk . 2012 ).
C. KarbondioksidaBebas (CO2)
Karbon dioksida
merupakan salah satu unsur yang penting untuk proses fotosintesis bagi
fitoplankton dan tumbuhan air berklorofil. Jumlah karbondioksida yang meningkat
akan menekan aktivitas pernafasan ikan dan menghambat peningkatan oksigen dan
hemoglobin sehingga menjadi sumber stress bagi ikan (Dono Sapari,2017).
III.
METODE
PRAKTIKUM
3.
1. Waktu dan Tempat
Praktikum Ekologi Perairan tentang “PengukuranKualitas Air” dilaksanakan pada :
Hari/tanggal :Senin/27 Maret 2017
Pukul : 09.30 – 11.30 WIB
Tempat : 1. Laboratorium
Ekologi Dan Manajemen LingkunganPerairan Jurusan Manajemen Sumberdaya
PerairanFakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan
2. Kolam budidaya
perairan FAPERIKA Universitas Riau.
3.2.
Alat dan Bahan
Pada praktikum “Pengukuran Kualitas Air ” menggunakan beberapa
peralatan antara lain:termometer raksa, secchi disk, meteran, kertas lakmus (kertas pH), erlenmeyer, botol BOD,
jarum suntik, pipet tetes, dan alat tulis.
Sedangkan bahan yang
digunakan antara lain: air kolam (sampel), larutan MnSO4, larutan
NaOH+KI, larutan H2SO4, larutan Thiosulfat,dan
Pnolpthealin.
3.3. Metode Praktikum
Metode
yang digunakan dalam praktikum ini adalah dengan menggunakan metode mengambil data
langsung di lapangan, kemudiandianalisis dan diidentifikasi di laboratorium untuk
menentukan nilai dariparameternya.
PARAMETER
FISIKA
A.
Pengukuran Suhu
B.
Pengukuran Kecerahan
Kecerahan air (cm) = Jarak hilang
(cm) + Jarak tampak (cm)
2
C.
Pengukuran Kedalaman
PARAMETER
KIMIA
A.
Pengukuran pH
B. PengukuranOksigenTerlarut
(DO)
Keterangan :
a
= volume titran Na-thiosulfat (ml)
N = Normalitas larutan thiosulfat (0,025 N)
V =
Volume botol Winkler (ml)
C.
PengukuranKarbondioksidaBebas
Keterangan :
a = volume titran
Na2CO3 yang terpakai (ml)
N = Normalitas
larutan (0,0454 N)
V = Volume sampel
3.4. Prosedur Praktikum
1. PARAMETER FISIKA
a.
Pengukuran Suhu
Pengukuran suhu dilakukan dengan cara mencelupkan
thermometer raksa ke dalam
perairan. Termometer diikat pada bagian pangkal kemudian digantung pada permukaan
perairan beberapa menit dan kemudian suhu dibaca setelah thermometer menunjukkan angka konstan.
b.
Pengukuran Kecerahan
Adapun cara-caranya antara lain:
1.
Pinggan
secchi dimasukkan kedalam perairan sampai tidakkelihatan disebut juga jarak hilang,
dicatat berapa jarakdari permukaan perairan sampai pinggan secchi tidak terlihat.
2.
Kemudian
pinggan secchi ditarik sampai pinggan kelihatandisebut juga jarak tampak, dan ukur
jaraknya.
3.
Kemudian nilai jarak tampak ditambah nilai jarak hilang
dibagi dua. Rata-rata pengukuran kedua jarak tersebut merupakan nilai
kecerahan, dinyatakan dalam satuan centimeter.
c. Pengukuran Kedalaman
Kedalaman diukur dengan menggunakan
tongkat skala yang dimasukkan ke dalam perairan hingga sampai ke dasar
perairan. Kemudian, amati permukaan perairan yang menunjukkan skala batas
kedalaman perairan yang diamati. Setelah itu, diangkat tongkat skala dari
perairan dan dicatat hasilnya.
.
2.
PARAMETER KIMIA
a. Pengukuran pH
Pengukuran pH perairan dilakukan dengan
menggunakan kertas lakmus (kertas pH) dengan cara mencelupkan kertas pH ke dalam
perairan dan dilihat perubahan warna yang terjadi kemudian dibandingkan dengan papan
standar nilai .
b. Pengukuran Oksigen Terlarut (DO)
Pengukuran kadar oksigen dalam air
dilakukan dengan cara titrasi dengan prosedur sebagai berikut:
1.
disiapkan botol BOD, kemudian diisi dengan air sampel.
Pengambilan air dengan posisi miring 450 agar tidak terdapat
gelembung udara karena dapat berpengaruh terhadap nilai kandungan oksigen yang
diukur.
2.
Kemudian tutup botol DO saat masih didalam perairan agar
udara tidak masuk. Setelah itu buka tutup botol yang berisi sampel dan
tambahkan 2 ml MnSO4 untuk mengikat oksigen dan 2 ml NaOH+KI untuk
membentuk endapan coklat dan melepas I2.
3.
Lalu di bolak-balik sampai terbentuk endapan coklat
kemudian buang filtrat cair bening yang berada diatas endapan selang secara
perlahan. Endapan coklat yang tersisa diberi 1-2 ml H2SO4 pekat
untuk mengikat I2 dan menjadikan 2 NaI.
4.
Lalu dihomogenkan sampai endapan larut. Setelah itu
ditetesi 3-4 tetes amilum untuk pengkondisian suasana basa dan dititrasi dengan
Na-Thiosulfat (N2S2O3) 0,025 N untuk mengikat
I2 sampai jernih atau tidak berwarna untuk pertama kali. Dicatat ml
Na-thiosulfat yang terpakai dengan rumus DO.
c. Pengukuran Karbon dioksida Bebas
Metode penentuan CO2 bebas
yang umum digunakan adalah
Metode
titrimetrik dengan Natrium Karbonat (Na2CO3), denganprosedur:
1. Pengambilan air sampel harus diusahakan
sedemikian rupa sehingga terhindar dari kontak antara air sampel dengan udara.
Analisis harus segera, yaitu dalam waktu 2-3 jam setelah pengambilan.
2. Pipet 25 ml air sampel dan masukkan
kedalam erlenmeyerdengan hati-hati, sedapat mungkin kurangi pengaruh aerasi.
3. Tambahkan 3-4 tetes indicator Pnolpptialin,
jika berwarna pink berarti tidak ada CO2, jika tidak berwarna berarti
ada CO2 dan lanjutkan keprosedur berikutnya.
4.
Titrasi
segera dengan Na2CO3 0.0454 N sampai warna pink stabil.
IV. HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1. HasilPengamatan Data Kualitas Air
No
|
Parameter
|
Satuan
|
Nilai
|
A.
|
FISIKA:
|
||
1
|
Suhu
|
0C
|
33
|
2
|
Kecerahan
|
Cm
|
24
|
3
|
Kecepatanarus
|
m/det
|
-
|
4
|
Kedalaman
air
|
M
|
0,44
|
B.
|
KIMIA:
|
||
5
|
Derajatkeasaman(pH)
|
-
|
6
|
6
|
Oksigen terlarut
|
Mg/l
|
22,2
|
7
|
Karbondioksidabebas
|
Mg/l
|
Tidak
ada
|
Kondisi umum di
lapangan selama praktikum
No
|
Kondisi
|
Keterangan
|
1
|
Cuaca/iklim
|
Cerah dan terik
matahari
|
2
|
Warna air
|
Kecoklatan
|
3
|
Bau
|
Tidak ada
|
4
|
Rasa
|
Hambar
|
4.2. Pembahasan
Suhu yang di peroleh pada saat
pengambilan data langsung di kolam budidaya perairan FAPERIKAadalah33oC. Dan dapat dikatakan kondisi air yang ada di kolam
budidaya perairan tergolong normal karena secara umum suhu air 25-320C
baik untuk budidaya ikan. Karena jika suhu tinggi maka ikan akan menunjukkan
gejala kekurangan oksigen, sebaliknya jika suhu rendah nafsu makan ikan akan
turun sehingga pertumbuhannya terganggu.
Kecerahan
di kolam budidaya perairan senilai 24 cm dengan rumus berikut:
kecerahan
kecerahan
kecerahan = 24 cm
Dengan hasil data
tersebut dapat kita katakan bahwa usia budidaya di kolam budidaya perairan
tersebut sudah lama karena semakin lama usia budidaya, kecerahan akan semakin
rendah (hingga 10 cm). Sebaliknyaa pada awal budidaya, biasanya kecerahan air
tinggi (hingga 50).
Kedalaman
air di kolam belum dapat kita katakan baik, karena kedalamannya masih 44 cm
sedangkan untuk kolam budidaya kedalaman air yang ideal yaitu 70-120 cm.
Derajat
keasaman (pH) air di kolam
budidaya sudah kita katakan baik karena besarnya pH air yang optimal untuk kehidupan ikan adalah 5-9. Karena
pada kisaran tersebut menunjukkan imbangan yang optimal antara oksigen dan
karbondioksida serta berbagai mikroorganisme yang merugikan sulit untuk
berkembang.
Kadar
oksigen terlarut yang ada di kolam budidaya kita peroleh sebagai berikut :
`
OT = 22,2 mg/L
Dari data diatas
dapat kita katakan oksigen terlarutnya sangat tinggi. Kandungan oksigen
terlarut (DO) minimum adalah 2 ppmdalam keadaan normal dan tidak tercemar oleh
senyawa beracun.
Akan tetapi pada kolam budidaya
tersebut tidak terdapat karbon dioksida terlarut dalam perairan. Hal ini
terjadi karena seiring dengan menurunnya proses respirasi yang dilakukan oleh
organisme yang ada di dalam perairan. Pada siang hari proses respirasi menurun
disuatu perairan karena yang melakukan proses respirasi hanya organisme berupa
ikan sedangkan fitoplankton tidak melakukan respirasi melainkan hanya melakukan
fotosintesis.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Kesimpulan
Pengukuran parameter suatu perairan seperti parameter
fisika dan kimia sangat penting
dan berguna dalam menentukan kualitas suatu perairan apakah ia masih baik ataukah
sudah tercemar.Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada perairan yang terdapat di kolam budidaya
perairan FAPERIKA,maka dapat kita
simpulkan bahwa kualitas perairan pada kolam tersebut masih baik dan layak
untuk digunakan sebagai tempat budidaya karena hasil dari setiap parameter yang
di teliti menunjukkan bahwa air tersebut masih dalam kondisi yang optimal.
Kondisi suatu perairan dapat menunjukkan tingkat produktifitas
suatu perairan yang berkaitan dengan kualitas perairan itu sendiri. Apabila
kualitas perairan itu baik maka tinggi pulalah produktifitasnya.
5.2. Saran
Praktikum lapangan
yang telah diadakan ini sudah baik, baik dari segi kemantapan pembimbing maupun
dari aspek properti. Akan tetapi, mengenai waktu pelaksanaan dirasakan kurang
tepat dan kurang produktif karena diadakan di siang hari dibawah terik matahari
yang sebagaimana kita tahu bahwa kota Panam, Pekanbaru dikenal dengan cuaca nya
yang sangat panas sehingga dapat mempengaruhi konsentrasi setiap praktikan.
Dan dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan dan teknologi
(IPTEK) di era sekarang ini diharapkan
sarana dan prasarana yang mendukung
kegiatan praktikum ini cukup memadai sehingga memudahkan dalam objek yang akan
kita teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Fajri, Nur El dan Reni Agustina. 2017.EkologiPerairan Penuntun Praktikum dan
Lembar Kerja Praktikum.Pekanbaru:Universitas Riau.
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Kasry,
Adnan dkk. 2012. Penuntun Pratikum Ekologi Perairan. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Riau. Pekanbaru. 51 hal.
Gusriana. 2012. Sentra Edukasi
Budidaya Ikan. Jilid I.
Tserezova. 2016. Dinamika perubahan
Kualitas Air Terhadap Pertumbuhan ikan yang dipelihara di Kolam Tanah. 43
hal.
Robert.
2013. Studi Parameter Fisika Kimia Air pada Areal Budidaya
Ikan di Danau Tondano, Desa Paleloan, Kabupaten
Minahasa.
Sapari, Dono.
2017. Panduan Pengelolaan Air Budidaya
Ikan. 16 hal.
Suriawiria,
Unus. 2003. Air dalam Kehidupan dan Lingkungan yang
Sehat.
Penerbit Alumni. Bandung.
LAMPIRAN
Lampiran 1. Sketsa lokasi praktikum
Kolampengamatan
|
Lab Ekomalingper
|
Lampiran 2.Alat- Alat Yang Digunakan selama praktikum
Gambar 1.Tabung
Gambar 2.Jarum
Suntik
Erlenmeyer dan Botol BOD
Gambar 3.Kertas Indikator pH Gambar 4.
Meteran
Gambar 5.Secchi Disk Gambar 6.
Termometer raksa
Lampiran3.Bahan-bahan Yang Digunakan selama praktikum
Lampiran 4. Dokumentasi `
Gambar 1.
Pengukuran suhu air Gambar 2.
Pengukuran kecerahan
Gambar 3. Air
sampel tidak ada CO2 Gambar
4. Pengukuran kedalaman
Gambar
5. Air sampel Gambar 6. Pengujian kadar oksigen
Tidak ada komentar:
Posting Komentar