Minggu, 18 November 2018

makalah biologi tumbuhan air kiapu


MAKALAH TUMBUHAN AIR TENTANG TANAMAN KIAPU
( Pistia stratiotes )


OLEH :
ARISA TRINOVIRA BARUS
1604115508
MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

DOSEN PENGAMPU :
Prof. T. Dahril, MSc


 












FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKAN BARU
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas Biologi Tumbuhan Air berupa makalah tanaman Kiapu yang diberikan oleh Bapak Prof. Tengku Dahril, MSc  tepat waktunya.
            Pada kesempatan ini penulis juga tak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dosen pembimbing yang telah banyak membantu penulis berupa referensi teori mengenai tugas ini.
            Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar makalah  ini bisa lebih sempurna dan lebih bermanfaat bagi kita dimasa mendatang.

Pekanbaru, 16 Oktober 2018



Arisa Trinovira Barus








DAFTAR ISI
Isi                                                                                                                Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................              i
DAFTAR ISI..............................................................................................             ii
 I.PENDAHULUAN
1.1.      Latar Belakang..............................................................................             1
1.2.      Tujuan dan manfaat......................................................................             2

II.NOMENKLATUR
      2.1. Klasifikasi Kiapu (Pistia stratiotes).................................................             3
      2.2. Gambar Kiapu (Pistia stratiotes).....................................................             3

III.  MORFOLOGI
3.1. Akar................................................................................................             4
3.2. Daun ...............................................................................................             4
3.3. Bunga .............................................................................................             4
3.4. Buah ...............................................................................................             4

IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN
      4.1. Faktor Eksternal..............................................................................             5
      4.2. Faktor Internal................................................................................             6

V. CARA PERKEMBANGBIAKAN
      5.1. Perkembangbiakan vegetatif...........................................................             8
      5.2. Perkembangbiakan tumbuhan dengan cara generatif......................             8

VI. MANFAAT

VII. PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA




I. PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang
Tumbuhan akuatik juga disebut tumbuhan hidrophytic atau hydrophytes adalah tumbuhan yang telah disesuaikan untuk tinggal di air atau pada lingkungan perairan. Karena hidup pada atau di bawah air permukaan memerlukan banyak adaptasi khusus, tumbuhan air hanya dapat tumbuh dalam air atau selamanya jenuh tanah Tumbuhan hydrofita adalah tumbuhan yang tumbuh di habitat yang basah atau tumbuh di air, sebagian atau seluruhnya. Jenis tumbuhan yang hidup di dalam atau di dekat air disebut pula tumbuhan aquatik. 
Tumbuhan air dibagi menjadi 4 jenis :
1. Tumbuhan Air Oksigen
Pembudidayaan tumbuhan air oksigen biasanya dilakukan di dalam akuarium. Ciri khasnya adalah seluruh bagian tumbuhan terendam air. Ia mampu membersihkan udara, menyerap kandungan garam yang berlebihan didalam air, menjadi tempat berlindung dan menyimpan telur ikan. Tumbuhan ini sangat cocok dijadikan tanaman penghias akuarium. Contohnya adalah Hydrilla verticilata, Utricuralia bifida, Limnophila sessiliflora.
2. Tumbuhan Air Mengapung
Jenis tumbuhan air mengapung mudah dikenali karena akarnya tidak memerlukan media tanam lain kecuali air. Contohnya eceng gondok(Eichornia crasipes) dan kiapu (Pistia stratiotes).
3. Tumbuhan Air Lumpur
Seperti namanya tanaman ini butuh media berlumpur didalam air. Lazimnya digunakan untuk memberikan kesan alami pada kolam. Contohnya adalah Echinodorus dan Araceae(Talas-talasan).
4. Tumbuhan Air Pinggir
Biasanya ia tumbuh ditempat yang selalu basah, dalam genangan air atau rawa-rawa. Karena itu, acapkali dibagian pinggir kolam dan menjadi latar belakang kolam tersebut. Contohnya adalah Acorus calamus, Cyperus spp.,Sagittaria spp. Cirinya, meski batangnya terendam, sebagian besar batang, daun, dan bunganya muncul di permukaan air. Media tanamnya berupa tanah yang terendam.
Dan dalam makalah ini akan dibahas mengenai tumbuhan air kiapu. Kiapu adalah salah satu tumbuhan yang multifungsi. Jenis tumbuhan ini habitatnya di air atau dikenal dengan tanaman hias air. Apu-apu ini juga berguna untuk membersihkan air dari pencemaran. Tanaman hias air ini merupakan tanaman yang tergolong mudah cara perawatannya. Tanaman hias air ini mempunyai akar yang panjang mencapai 80 cm dengan warna putih. akarnya menggantung di bawah air roset dan memiliki stolon.­­­­­­­­­­­­­ Bentuk rambut akar tanaman ini membentuk sebuah struktur menyerupai keranjang yang dilingkari gelembung udara.
1.2. Tujuan dan Manfaat
   Adapun tujuan dari tersusunnya makalah dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes ) adalah :
1. Mampu mendeskripsikan tanaman Kiapu (Pistia stratiotes) sebagai tanaman air.
2. Mampu menjelaskan habitat, karakteristik, morfologi dan ekologi dari tanaman Kiapu.
3. Mampu menjelaskan dampak adanya pertumbuhan tanaman Kiapu bagi perairan.
Adapun manfaat dari tersusunnya makalah ini  dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes) adalah :
1. Bagi Pembaca
Diharapkan dengan tersusunnya makalah dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes) mampu menjadi sumber referensi bagi pembaca yang sedang melakukan kajian tentang tanaman air Genjer Kiapu (Pistia stratiotes).
      2. Bagi Mahasiswa dan Penulis Lain
Tersusunnya makalah dengan judul Tanaman Air Kiapu (Pistia stratiotes) diharapakan mampu menjadi sumber referensi bagi mahasiswa ataupun penulis lain dalam pengembangan ilmu ataupun sumber riset selanjutnya.



II. NOMENKLATUR
2.1. Klasifikasi Kiapu (Pistia stratiotes)
            Adapun klasifikasi dari tanaman Kiapu sebagai berikut :
Kingdom         : Plantae
Phylum            : Tracheophyta
Kelas               : Liliopsida
Ordo                : Alismatales
Famili              : Araceae
Genus              : Pistia
Spesies            : Pistia stratiotes
2.1.1. Kingdom
Kingdom Plantae atau Kerajaan tumbuhan merupakan salah satu organisme eukariotik multiseluler yang memiliki dinding sel dan klorofil. Klorofil yaitu zat hijau daun yang berperan pada proses fotosintesis sehingga tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri. Proses fotosintesis dapat terjadi dengan adanya bantuan dari Sinar Matahari.  Karena tumbuhan mampu membuat makanannya sendiri maka tumbuhan dikelompokkan ke dalam organisme autotrof.
2.1.2. Phylum
Tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta memiliki pembuluh pengangkut. Pembuluh pengangkut berfungsi mengangkut air, mineral, dan sari-sari makanan tidak melalui antarsel. Oleh karena itu, pembuluh pengangkut ini terdiri atas xilem berfungsi mengangkut air serta mineral dan floem yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis. Tumbuhan berpembuluh dibagi menjadi tumbuhan tidak berbiji dan tumbuhan berbiji.

2.1.3. Kelas
Kelas Liliopsida sebagian besar berupa tumbuhan herba dan hanya sedikit yang berkayu, tidak mempunyai kambium sehingga tidak ada pertumbuhan sekunder. Ikatan pembuluh terbuka dan tersebar. Sistem perakarannya adalah perakaran adventitif (serabut). Daun pada umumnya dengan pertulangan daun parallel (sejajar), kecuali pada Araceae sebagian tumbuhan dengan pertulangan daun menjala. Helaian daun seringkali berukuran kecil dengan tangkai yang pendek dan ada pelepah. Bagian-bagian bunga pada umumnya kelipatan 3, jarang kelipatan 2 atau kelipatan 4. Embrio biji mempunyai satu kotiledon. Polen biasanya uniaperture (punya satu lubang) dan plastidanya tipe P (berisi protein). Kelas Liliopsida terdiri dari 5 subkelas, 19 ordo, 65 famili dan kurang lebih species.
2.1.4. Ordo
Alismatales mencakup banyak monokotil yang menyukai tanah berlumpur atau basah, bahkan ada yang hidup sepenuhnya tergenang dalam air. Beberapa anggotanya, khususnya dari suku Cymodoceaceae dan Hydrocharitaceae, mampu beradaptasi dengan air laut dan sepenuhnya hidup terbenam dalam air laut. Mereka menjadi komponen utama ekosistem khas lautan dangkal tropika yang disebut padang lamun. Suku Araceae (suku talas-talasan) mencakup banyak tumbuhan ekonomi yang menghasilkan umbi yang dapat dimakan.
2.1.5. Famili
Suku talas-talasan atau Araceae mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil dengan ciri khas bunga majemuk bertipe "tongkol" yang berseludang (spatha). Jenis-jenisnya banyak dikenal orang: sebagian karena dapat dimakan umbinya, terutama dari genus Alocasia, Colocasia (talas bogor), serta Amorphophallus (suweg); sebagian karena keindahannya sebagai tanaman hias, seperti Dieffenbachia, Aglaonema (sri rejeki), dan Anthurium (kuping gajah); dan salah satu anggotanya memegang rekor sebagai bunga majemuk tunggal terbesar sedunia (bunga bangkai raksasa, Amorphophallus titanum).


2.1.6. Genus dan Spesies      
Kiapu atau Pistia stratoites ialah tumbuhan akuatik yang timbul di permukaan air. Pokoknya yang seakan akan pokok kobis menyebabkan orang melayu memanggilnya kobis air. Batang dan tangkai keladi ini tak nyata. Tunas daun baru terbentuk pada pangkal daun lama membentuk susunan spiral dan rapat. Daunnya berbentuk kelopak bunga beralun menegak. Daunnya kalis air dan mempunyai lapisan seperti lilin dan berbulu di permukaan daun. Anak pokok baru boleh tumbuh dari induk dan terpisah dari pokok utama.
2.2. Gambar Kiapu (Pistia stratiotes




















III. MORFOLOGI

3.1. Akar
Tanaman air kiapu memiliki akar panjang (hingga 80 cm) yang berwarna putih. Akar menggantung di bawah roset dan memiliki stolon. Rambut-rambut akar membentuk suatu struktur seperti keranjang yang dikelilingi gelembung udara, sehingga meningkatkan daya apung tumbuhan itu.
3.2. Daun
Daun tanaman Kiapu ini berwarna hijau dan muncul dari tengah jika kita pandang, juga sangat mirip dengan bunga hijau yang tengah mengapung di air. Daun tanaman ini agak tebal bertekstur lembut mirip beludru yang kedap air.
3.3. Bunga
Bunga apu-apu (Pistia stratiotes) bertipe bunga tongkol yang muncul di ketiak daun. Bunga berwarna keputihan, berukuran sekitar 1 cm.
3.4. Buah       
Buahnya buni, berbentuk bulat, berwarna merah, dengan ukuran 5-8 cm. Bijinya bulat, berwarna hitam, berukuran sekitar 2 mm.














IV. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN

4.1. Faktor Eksternal
4.1.1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
4.1.2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
4.1.3. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk sel.


4.1.4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
4.2. Faktor Internal
4.2.1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini tidak akan optimal.
4.2.2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam jenisnya antara lain :
  1. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi sel.
  2. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan dan perkecambahan embrio.
  3. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan perontokan daun.
  4. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis, seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman.
  5. Asam absisat, berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun.
  6. Kaolin, berperan untuk proses organogenesis tanaman.
  7. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila mengalami kerusakan jaringan















V. CARA PERKEMBANGBIAKAN

5.1. Perkembangbiakan Vegetatif
      Berkembang biak secara vegetatif melalui stolon. Stolon adalah jenis khusus dari batang tanaman tanaman yang digunakan untuk memperbanyak dirinya sendiri. Stolon mampu  menghasilkan klon tanaman induk, sehingga memungkinkan tanaman untuk menjajah wilayah air dengan mudah. Awalnya, klon yang berkembang pada stolon bergantung pada tanaman induk untuk memperoleh nutrisi. Seiring waktu, tanaman itu akan menghasilkan akar  sendiri dan menjadi mandiri, sehingga tidak lagi memerlukan nutrisi dari stolon tersebut. Hal ini juga dapat merambat keluar stolon itu sendiri, sehingga meningkatkan ukuran koloni tanaman. Jaringan batang khusus dengan cepat dapat menutupi tanah, menciptakan  tanaman muda baru dan memenangkan  kompetisi  dengan tanaman lain.
5.2. Perkembangbiakan Generatif
Berkembang biak secara generatif melalui biji. Biji merupakan bakal tumbuhan baru setelah mengalami perubahan akibat disemai. Bagian yang tumbuh pada biji setelah disemai di antaranya akar, tunas, dan lembaga. Setelah mengalami pertumbuhan, akar akan bercabang dan memanjang. Tunas akan membentuk batang dari daun, sedangkan lembaga akan menyusut setelah akar mampu menyerap makanannya sendiri dan akhirnya lepas dari batangnya. Kedua jenis biji itu memiliki bakal tunas. Kemudian, tunas tumbuh menjadi tumbuhan dewasa. Selama pertumbuhan, tunas mendapatkan makanan dari tempat penyimpanan cadangan makanan yang disebut keping biji.






VI. MANFAAT

Pemanfaatan tanaman kiapu (Pistia stratiotes) ini terutama sebagai tanaman hias pada kolam. Tumbuhan ini juga mengandung alkaloid, tanin, flavonoid, saponin, minyak, lemak dan glikosid sehingga dapat pula digunakan sebagai bahan obat herbal sebagai berikut :
1.      digunakan sebagai obat anti radang.
2.      bermanfaat sebagai peluruh keringat (diaforetik).
3.      untuk peluruh kencing (diuretik).
4.      digunakan untuk obat penyakit flu, demam, batuk rejan.
5.      untuk obat penyakit pegal linu.
6.       bermanfaat sebagai obat bengkak akibat terbentur (memar).
7.      untuk obat penyakit kencing terasa nyeri (disuria).         
8.      berkhasiat sebagai obat penyakit kecing nanah.
9.      berguna untuk obat gatal alergi (ultikaria).
10.  untuk pengobatan penyakit gatal (pruritus).
11.  untuk obat penyakit rash campak yang keluarnya sedikit.
12.  digunakan untuk mengobati disentri
13.  bermanfaat sebagai obat penyakit kulit seperti bisul dan eksim.
Tanaman dengan beberapa sebutan yang nyaris mirip mulai dari apu-apu, ki apu, kapu-kapu, ki apung, kayu apu, atau pun kayu apung ternyata bukan sekedar tanaman air hias yang berfungsi sebagai penghias kolam belaka. Ternyata di balik kesederhanaannya, ki apu memiliki keampuhan dalam menyerap pencemaran air, bahan radioaktif, dan logam yang terdapat di dalam air. Sehingga selain menikmati keindahan daunnya, air pun bisa menjadi lebih bersih. Namun mengingat pertumbuhannya yang cepat, dibutuhkan perawatan agar tanaman ini tidak menjadi gulma yang justru merugikan.

 

VII. PENUTUP



7.1. Kesimpulan
Kiapu adalah salah satu tumbuhan yang multifungsi. Jenis tumbuhan ini habitatnya di air atau dikenal dengan tanaman hias air. Apu-apu ini juga berguna untuk membersihkan air dari pencemaran. Tanaman dengan beberapa sebutan yang nyaris mirip mulai dari apu-apu, ki apu, kapu-kapu, ki apung, kayu apu, atau pun kayu apung ternyata bukan sekedar tanaman air hias yang berfungsi sebagai penghias kolam belaka. Ternyata di balik kesederhanaannya, ki apu memiliki keampuhan dalam menyerap pencemaran air, bahan radioaktif, dan logam yang terdapat di dalam air. Sehingga selain menikmati keindahan daunnya, air pun bisa menjadi lebih bersih. Namun mengingat pertumbuhannya yang cepat, dibutuhkan perawatan agar tanaman ini tidak menjadi gulma yang justru merugikan.
7.2. Saran
            Apabila dalam penulisan tugas ini terdapat banyak kesalahan atau kekeliruan mohon untuk di maklumi karena penulis masih dalam proses belajar, dan penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun.













DAFTAR PUSTAKA


Anonim. 2018. http://randidwianggriawan.blogspot.com/manfaat-dan-kerugia-jenis-jenis.html. Diakses pada tanggal 25 Oktober 2018.

Anonim. 2018. http://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_akuatik. Diakses pada tanggal 24 Oktober 2018.

Oliver J. D., 1993. A Review of The Biology of Giant Salvinia (Salvinia molesta Mitchell). Journal of Aquatic PlantManagement 31:227-231.

Paramitasari A. 2014. Kemampuan Tumbuhan Air Kiapu Pistia stratiotes dan Kiambang Salvinia molesta dalam Fitoremediasi Timbal[skripsi]. Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.